Jumat, 24 Februari 2012

proposal penelitian

PROPOSAL PENELITIAN Judul “PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA SITU CANGKUANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASAYAKAT KAMPUNG PULO” (Studi Analisis di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut). Latar Belakang Masalah Garut merupakan kabupaten salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki rentang historis yang panjang. Sejarah Kabupaten Garut berawal dari pembubaran Kabupaten Limbangan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1811. Namun berdasarkan PERDA Kab. DT II Garut No. 11 Tahun 1981 tentang Penetapan Hari Jadi Garut yang diundangkan dalam Lembaran Daerah pada tanggal 30 Januari 1982, dinyatakan bahwa Hari Jadi Garut jatuh pada Tanggal 17 Maret 1813. Ini berarti Garut telah berusia hampir 200 tahun semenjak hari jadinya. Sebuah usia yang matang untuk meraih kesuksesan maupun kejayaan. Dalam rentang waktu yang panjang ini, kabupaten Garut telah mengalami perkembangan dalam banyak aspek kehidupan walaupun pencapaian IPM yang diperoleh Kabupaten Garut sekarang ini masih lebih rendah prosentasenya di bawah rata-rata capaian Jawa Barat pada umumnya. Penilaian pencapaian ini berdasarkan tiga indikator IPM Kabupaten Garut yaitu indeks pendidikan, kesehatan, dan daya beli yang secara statistik lebih rendah dari pencapaian Jawa Barat seperti dilaporkan BPS Kabupaten Garut, Januari 2009 dalam RPJMD Kabupaten Garut 2009-2014. Sebagaimana disebutkan di atas, salah satu indikator penghitungan IPM adalah aspek pendapatan sebagai penopang daya beli masyarakat, atau dengan kata lain aspek ekonomi. Oleh karena itu, jika pemerintah daerah menginginkan perbaikan tingkat pencapaian IPM, maka salah satu strateginya adalah penguatan struktur ekonomi. Salah satu yang dapat menjadi fokus perhatian dalam Penguatan struktur perekonomian dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Garut adalah bidang pariwisata mengingat Kabupaten Garut memiliki potensi pariwisata yang sangat beragam baik dari sisi produk wisata maupun pasar wisatawan. Keragaman alam dan budaya yang dimiliki tersebut merupakan modal dasar dalam pengembangan daya tarik wisata. Dalam dokumen RPJMD Kab. Garut 2009-2014 disebutkan beberapa peninggalan budaya yang menjadi tujuan wisata antara lain Cagar Budaya Situ Cangkuang, Situ Ciburuy demikian pula potensi sumberdaya alam diantaranya, kawah Darajat yang merupakan pusat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Perhatian dan pengembangan pariwisata inilah yang sampai hari ini terus ditingkatkan demi penguatan struktur perekonomian di Kabupaten Garut. Hal ini, menjadi sangat penting mengingat panjangnya mata rantai kegiatan usaha kepariwisataan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud meliputi: biro perjalanan, pengangkutan, perhotelan, restoran pemandu wisata / pramuwisata, kerajinan rakyat, kesenian daerah, pemeliharan dan pengembangan obyek wisata. Rantai kegiatan pariwisata ini jelas akan membutuhkan hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan cinderamata, bahan dan alat bangunan. Dengan kata lain, pengembangan sektor pariwisata dapat menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya atau dengan kata lain sektor ini mempunyai imbas secara multisektoral, yang pada akhirnya diharapkan dengan pengelolaan yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Garut. Selanjutnya, selain juga berimbas terhadap sektor ekonomi, perkembangan pariwisata juga bisa berdampak secara sosial budaya. Penulis beranggapan bahwa hal ini secara sosiologis antropologis sangat dimungkinkan sebagaimana di ungkapkan A. Yunan (1996: 85) bahwa: Setiap masyarakat manusia selama hidupnya, dimanapun mereka berada pasti akan mengalami perubahan-perubahan. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau tidak dikehendaki atau justru perubahan yang sangat diharapkan. Bentuk perubahan perubahan tersebut dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosila dan sebagainya. Lebih jauh, penulis beranggapan bahwa pariwisata bisa menjadi faktor pendorong yang mempunyai daya pengaruh untuk terjadinya proses perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Dalam kerangka inilah terbersit sebuah gagasan untuk melakukan penelitian di salah satu objek pariwisata terkenal di Garut yaitu Cangkuang yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASAYAKAT KAMPUNG PULO” (Studi Analisis di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan pariwisata tersebut. Identifikasi dan Rumusan Masalah Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah sampai sejauh mana pengaruh perkembangan pariwisata Situ Cangkuang terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo. Oleh karena itu, untuk memudahkan penelitian serta untuk meraih hasil yang terarah sesuai yang diharapkan, maka penulis mengidentifikasikan permasalah berdasarkan latar belakang di atas. Secara spesifik, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Seperti apakah perkembangan pariwisata di Desa Cangkuang? Seperti apakah realitas kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo? Seperti apakah pengaruh perkembangan pariwisata di Desa Cangkuang terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo? Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh perkembangan pariwisata di Desa Cangkuang terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo. Sealur dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengatahui mengenai perkembangan pariwisata di Desa Cangkuang? Untuk mengatahui realitas kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo? Untuk mengkaji seperti apakah pengaruh perkembangan pariwisata Situ Cangkuang terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Kampung Pulo? Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan mempunyai kegunaan, diantaranya sebagai berikut: Secara teoritis; dapat memberikan sumbangan informasi tentang urgensi pengembangan pariwisata terhadap proses perubahan sosial budaya yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Secara praktis; hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : bagi pemerintah daerah Dapat memberikan gambaran mengenai kondisi dan potensi yang luar biasa dari pariwisata yang dimiliki, khususnya Cangkuang, serta imbasnya yang positif pada masyarakat. Input ini diharapkan mampu membantu dalam pelaksanaan pembangunan yang lebih baik. bagi masyarakat Mudah-mudahan bagi masyarakat yang membaca penelitian ini, dapat terinspirasi untuk mencintai, menjaga dan melestarikan khazanah pariwisata yang ada. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman yang dapat menumbuhkan semangat penulis untuk bisa memberi kontribusi positif dalam masyarakat. Kerangka Pemikiran Sebagaimana telah disinggung pada pembahasan sebelumnya bahwa perkembangan pariwisata, sebagai hasil dari kebijakan pengembangan pariwisata yang dilakukan pemerintah, dapat menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya atau dengan kata lain sektor ini mempunyai imbas secara multisektoral. Efek ini juga sangat dimungkinkan berefek juga terhadap kehidupan sosial budaya sebuah masyarakat, termasuk masyarakat yang ada di Kampung Pulo. Hal ini sangat dimungkinkan karena secara sosiologis antropologis setiap masyarakat manusia selama hidupnya, dimanapun mereka berada pasti akan mengalami perubahan-perubahan, termsuk perubahan dalam kehidupan sosial budaya. Berbicara mengenai perkembangan pariwisata berarti berbicara penataan dan penyempurnaan infrastuktur wahana pariwisata seperti penataan dan perawatan kondisi wisata inti dari segi kebersihannya, keindahannya keasriannya dan lain-lain, maupun sarana pendukungnya seperti alat transportasi, tempat penginapan, restoran dan lain-lain. Sementara itu, berbicara sosial-budaya berarti berbicara mengenai sistemnya, sebagaimana dikatakan oleh A. Yunan (1996: 25) bahwa: Sistem sosial budaya memiliki komponen-komponen utama sebagai berikut: Sistem kepercayaan atau religi Sistem kekerabatan atau organisasi sosial Ekonomi (sistem mata pencaharian hidup) Teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup) Bahasa (tulisan, lisan, dan Gerakan) Kesenian Sistem pengetahuan Dalam kaitannya dengan pembahasan mengenai pengaruh perkembangan pariwisata terhadap kehidupan sosial budaya masayakat Kampung Pulo yang mana studi analisisnya dilaksanakan di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut, maka masalah tersebut melibatkan dua variabel penelitian, yaitu perkembangan pariwisata yang diberi simbol X, dan kehidupan masayarakat Kampung Pulo yang diberi simbol Y. Dan, Khusus untuk Variabel Y (kehidupan masayarakat Kampung Pulo), indikator utama yang akan penulis teliti dibatasi ke dalam empat unsur yaitu sistem kepercayaan, sistem kekerabatan, sistem ekonomi dan teknologi. Untuk lebih jelasnya, dua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Suharsimi Arikunto (2006: 20) mengemukakan prosedur penelitian atau langkah-langkah penelitian sebagai berikut: Memilih masalah Studi pendahuluan Merumuskan anggapan dasar c.1 Merumuskan hipotetis Memilih pendekatan Menentukan variabel dan sumber data Menentukan dan menyusun instrumen Mengumpulkan data Analisis data Menarik kesimpulan Menulis laporan Langkah 1 sampai 5 mengisi kegiatan pembuatan rancangan penelitian, langkah 6 sampai 9 merupakan kegiatan penelitian, sementara langkah terakhir merupakan pembuatan laporan. Selanjutnya, penulis membuat langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan dalam penyusunan skripsi ini. Berikut adalah gambaran mengenai prosedur penelitian yang akan dilaksanakan. Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan dan menyusun data serta analisis dan interprestasi mengenai arti data yang diteliti. Winarno Surakhmad (1992:131) mengemukakan bahwa: Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan alat tertentu. Cara ini digunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Sesuai dengan permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang ditunjang dengan studi kepustakaan. Metode deskriptif adalah suatu metode yang mengkaji permasalahan yang terjadi pada saat sekarang dan bersifat aktual, yang selanjutnya akan diadakan penjelasan sesuai dengan apa adanya. Metode deskriptif dalam penelitian ini sesuai untuk digunakan karena masalah yang diambil terpusat pada masalah aktual dan berada pada saat penelitian dilaksanakan dengan melalui prosedur pengumpulan data, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Metode deskriptif bertujuan untuk : Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek- praktek yang berlaku. Membuat perbandingan atau evaluasi. Selanjutnya, metode deskriptif ini bisa menggunakan metode analisis kualitatif (non-statistik) maupun metode analisis kuantitatif (statistik) sebagaimana dikatakan oleh U. Maman (2001: 230) bahwa “penelitian deskriptif bisa dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif”. Menentukan Jenis Data Data yang diperoleh merupakan data hasil pengumpulan dengan teknik observasi, wawancara dan angket, maka data yang terkumpul diklasifikasikan ke dalam data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mengenai bentuk –bentuk perubahan yang yang dialami oleh masyarakat kampong pulo. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kampung Pulo. Populasi dan sampel Menurut Sugiyono (2009 : 61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sementara itu “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi” (Sugiyono, 2009 : 62). Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan penulis, populasi keseluruhan yang berdomisili di Kampung Pulo tidak lebih dari 30 orang (untuk lebih tepatnya jumlah populasi di sana, akan dikemukakan pada Bab III setelah penelitian secara mendalam dilakukan). Oleh karena itu penulis akan mengambil semua populasi sebagai objek penelitian. Sebagaimana dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 120) sebagai berikut: Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil dari jumlah masyarakat antara 10-25 % atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan penelitian. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002 : 107). Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: Data Primer, yakni data yang diperoleh langsung melalui penelitian lapangan (wawancara) dan responden melalui kuesioner Data Sekunder, yakni data yang diperoleh dari teknik dokumentasi dengan memanfaatkan sumber-sumber yang berkaitan dan dapat mendukung obyek yang akan di teliti. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang menunjang terhadap tujuan penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya teknik-teknik tersebut akan diuraikan sebagai berikut: Observasi Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data (Ihat Hatimah, 2007 : 184). Wawancara Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara, dinamakan interview. Dengan kata lain, wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah. Angket (Kuesioner) Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang akan disampaikan untuk memperoleh gambaran tentang sesuatu. Teknik Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan Setelah data dikumpulkan, selanjutnya peneliti mengolah data-data tersebut yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Berbicara pengolahan data, maka dapat dilakukan dua cara: pertama, cara statistik yaitu menggunakan berbagai rumus statistik, kedua, cara non satistik yaitu dengan cara membandingkan data yang telah diolah dengan standar atau criteria yang telah dibuat oleh peneliti maupun dengan mencari proporsi, prosentase dan rasio. Mengenai cara yang kedua ini ada yang menyebutnya sebagai analisis statistik sederhana tetapi ada juga para ahli statistik yang mengkategorikannya sebagai metode kualitatif. Lepas dari itu semua, yang jelas kedua cara di atas termasuk penelitian yang ilmiah. Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis menggunakan cara yang kedua, yakni cara non statistik. Pengolahan Data Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikannya. Karena itu, data yang terkumpul perlu diolah menurut organisasi yang baik. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: Pengecekan data Data yang terkumpul dikoreksi kembali untuk mengecek jumlah lembaran yang sesuai untuk dipergunakan. Menyeleksi data Langkah ini dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengadakan pemilihan data yang benar sehingga dapat menjawab tujuan dan pertanyaan penelitian. Mengklasifikasikan data Selanjutnya, data yang terkumpul dikelompokkan menurut kategori tertentu sesuai dengan pertanyaan penelitiannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengolahan data yang selanjutnya dianalisis lebih lanjut dan kemudian diambil kesimpulan. Data yang telah terkumpul tersebut kemudian ditally untuk ditabulasikan sehingga dapat diketahui frekuensi dari setiap jawaban serta memudahkan membaca dan membandingkan antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lainnya. Menganalisis data Langkah berikutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan rumus perhitungan prosentase yang dituangkan dalam bentuk sebuah tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut: Membuat tabel dengan mebuat nomor kolom, alternatif jawaban dan prosentasenya. Mencari frekuensi yang diteliti dengan jalan menjumlah tallynya dari setiap alternatif jawaban. Mencari frekuensi seluruhnya dengan jalan menjumlahkan frekuensi-frekuensi yang diobservasi dari tiap alternatif jawaban. Mencari prosentase dengan rumus sebagai berikut: P = F/n x 100% Keterangan: P = Prosentase jawaban F = Jumlah frekuensi N = Jumlah seluruh jawaban 100% = Bilangan tetap Penarikan Kesimpulan Setelah data ditabulasikan serta dianalisa dengan menggunakan rumus perhitungan prosentase seperti diatas, langkah yang terakhir adalah menarik kesimpulan yaitu dengan cara menafsirkan jawaban yang diberikan responden yang berpedoman kepada prosentase dari tolak ukur yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah dalam menafsirkan data dan menarik kesimpulan, ditetapkan kriteria perhitungan prosentase dari jawaban yang diberikan, yaitu: 0% = Tidak seorangpun 1% - 29 %` = Sebagian Kecil 30% – 40% = Kurang dari setengahnya 41% - 49% = Hampir setengahnya 50% = Satengahnya 51% - 64% = Lebih dari setengahnya 65% - 74% = Sebagian besar 75% - 90% = Pada umumnya 91% - 99% = Hampir seluruhnya 100% = Seluruhnya DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hatimah, Ihat. 2007. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press Maman, U. Dkk. 2001. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam. Bandung: Nuansa Cendikia Nasution, S. 1991. Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung: Jemmars Sugiyono.2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, Winanrno. 1992. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Yunan, A. 1996. Antropologi. Bandung: Angkasa. Sumber Perundang-Undangan / Legislasi: Dokumen RPJMD Kabupaten Garut 2009-2014. PERDA Kab. DT II Garut No. 11 Tahun 1981 tentang Penetapan Hari Jadi Garut. PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASAYAKAT KAMPUNG PULO (Studi Analisis di Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut) P R O P O S A L Diajukan Untuk Mengikuti Seminar Proposal Penelitian Skripsi Program Studi PKn Di susun oleh: ___________ NIM : __________ JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT 2012